Minggu, 30 Juni 2013

BigFive!



Big Five Personality
Big Five Personality merupakan suatu pendekatan kepribadian yang dipelopori oleh Allport dan Cattell, dimana ini merupakan pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersususun dalam 5 buah wilayah kepribadian.
Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion,agreeableness, conscientiousness, neuroticis, dan openness to experience.

·         Extraversion

Yang pertamaadalah extraversion, atau bisa juga disebut factor dominan-patuh (dominance-submissiveness). Dominan Patuh merupakan dimensi penting dalam kepribadian, dimanaextraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku social.
Extraversion dicirikan sesuatu yang positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul,memiliki emosi yang positif, energik,tertarik dengan banyak hal, ambisius, dan ramah terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesame dan juga dominan dalam lingkungannya.
Extraversion mudah terpengaruh oleh perubahan, tantangan, masalah dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat extraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya.

·         Agreeableness

Agreeableness dapat disebut juga seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik, dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Biasanya orang tipe ini termasuk orang yang suka membantu dan penyayang.
Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal pada orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, ketika berhadapan dengan konflik pada diri sendiri dimana mereka akan cenderung menurun. Mereka berusaha untuk menghindari dan menyelesaikan konflik dengan orang lain secara cepat, ini merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki tingkat agreeableness tinggi.

·         Neuroticism

Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negative seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka cenderung labil, mereka mudah terpengaruh oleh suatu kondisi dan situasi tertentu. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan orang yang memiliki tingkat neuroticism tinggi.
Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan sulit untuk berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan reactive.

·         Openness

Faktor openness merupakan salah satu daktor yang paling sulit untuk digambarkan, Openness merujuk pada bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ideatau situsi baru. Mereka lebih mudah adaptif dan menerima suatu kondisi baru dengan lebih baik.
Openness lebih mudah untuk bertoleransi, kemampuan menyerap informasi, menjadi sangat focus dan mampu waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi.

·         Conscientiousness

Conscientiousness dapat juga disebut dependability, impulse control dan will to achieve yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang teratur, tepat waktu dan ambisius.
Conscientiousness mendeskripsikan control terhadap lingkungan social, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dna norma, terencana,terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi lainnya, trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif dan membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukkan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralihkan perhatiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar