Teori Persimpangan Kreativitas (Creativity
Intersection)
Pendidik
terutama orang tua perlu memberikan perhatian serta menciptakan iklim yang
merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak, serta menyediakan sarana
prasarana. Selain perhatian, dorongan
dan pelatihan dari lingkungan, perlu ada motivasi intrinsik pada anak.
Keberhasilan
kreatif adalah persimpangan (intersection)
antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skiils), keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan
motivasi intrinsik, dapat juga dsebut motivasi batin (Amabile, 1989)
Karakteristik Keluarga yang Kreatif
1.
Penelitian
Dacey
Penelitian Dacey (1989) membandingkan karakteristik keluarga yang anak
remajanya sangat kreatif, dengan keluarga yang anak remajanya biasa aja. Hasil
penelitian ini menunjukkan peran besar dari lingkungan keluarga :
a.
Faktor Genetis Versus lingkungan
Diketahui bahwa apabila ada salah seorang orangtua
yang dinilai kreatif, maka anaknya juga memiliki kreativitas diatas rata-rata.
Serta faktor lingkungan seperti cara asuh orangtua dan iklim keluarga
mempengaruhi kreativitas anak.
b.
Aturan Perilaku
Orang tua dari remaja kreatif tidak banyak menentukan
aturan perilaku di dalam keluarga.
c.
Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi
Kreatif Remaja
Enam tes kreativitas yang dpersingkat diberikan kepada
sampel remaja dalam studi ini. Walaupun ada beberapa yang menunjukkan korelasi
yang bermakna, tetapi secara keseluruhan korelasinya rendah. Mungkin dikarenakan
yang digunakan adalah tes kreativitas singkatan.
d.
Masa Kritis
Banyak remaja yang kreatif pernah mengalami masa
kritis. Berdasarkan pernyataan dari subjek, dan juga berdasarkan penemuan baru
tentang perkembangan kepribadian oleh penelitian lain (Gould, 1978;Levinson,
1978) keenam masa kehidupan, yaitu kelima tahun pertama pada saat hidup, masa
remaja, masa dewasa muda, 29 sampai 31 tahun, awal empat puluhan, dan 60 sampai
65 tahun, merupakan kesempatan yang palin besar untuk timbulnya saat kritis tersebut.
e.
Humor
Bercanda, berolok-olok, dan memperdayakan sebagai
lelucon, biasa terjadi pada keluarga kreatif. Ternyata ‘rasa humor’ mendapat
peringkat jauh lebih tinggi.
f.
Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
Anak memandang dirinya ‘berbeda’ dan mengatakan
mempunyai pikiran ini pada usia dini (biasanya sebelum enam tahun).kebanyakan
melihat ini sebagai aset, sebagai sesuatu yang positif. Remaja memilih ciri
‘sangat mampu melihat suatu hal dengan cara baru dan menemukan gagasan
baru’sebagai ciri yang paling tepat menggambarkan mereka.
g.
Perumahan
Kebanyakan dari keluarga kreatif menempati rumah yang
jauh berbeda dari rumah-rumah orang lain.
h.
Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
Kebanyakan orangtua melihat dengan memperhatikan
tanda-tanda seperti pola pikiran khusus atau kemampuan memecahkan masalah yang
tinggi sebelum anak mencapai umur tiga tahun. Biasanya mereka memberikan banyak
kesempatan (les, peralatan, kontak, situasi) yang mengembangkan ciri-ciri ini.
i.
Gaya Hidup Orang Tua
Kebanyakan orang tua dari keluarga kreatif dapat
menceritakan salah satu aspek dari kehidupan mereka yang tidak biasa.
j.
Trauma
Anak kreatif lebih banyak mengalami trauma daripada
anak biasa; peristiwa yang menyebabkan kesedihan, kemarahan, ata keduanya.
k.
Dampak dari Sekolah
Baik anak mapupun orangtua dalam studi ini semua
sepakat bahwa hanya sedikit sekolah yang mempunyai dampak terhadap pengembangan
kreativitas anak.
l.
Bekerja Keras
Subjek dalam studi ini setuju dengan Thomas Edison,
bahwa kreativitas itu “one part
inspiration and 99 parts perspiration”. Kreativitas itu hanya sedikit
sekali merupakan hasil ilham, tetapi jauh lebih banyak merupakan hasil kerja
keras.
m.
Dominasi Lateral
Beberapa teoretikus berpendapat bahwa kekidalan lebih
banyak ditemukan pada pribadi-pribadi kreatif, karena merupakan petunjuk bahwa
mereka lebih dikuasai olehbelahan otak kanan.
n.
Perbedaan Jenis Kelamin
Gender dari sampel remaja tidak menunjukkan perbedaan
yang nyata dalam nilai kreativitas.
o.
Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
Dalam setiap keluarga, orangtua diminta menilai
tingkat anak, yang mana penilaian ini dibandingkan dengan penilaian panel
Boston College. Ternyata orangtua sangat setuju dengan penilaian amsing-masing
serta penilaian panel.
2.
Hubungan
antara Latar Belakang Keluarga dan Kinerja Anak
Tahun 1977 penulis melakukan studi di Jakarta dan menarik kesimpulan
bahwa pada umumnya tampak bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka
makin baik prestasi anak.
3.
Studi
tentang Keluarga Anak Berbakat di Indonesia
Studi ini menunjukkan bahwa orang tua anak berbakat mempunyai tingkat
pendidikan, jabatan profesional, dan penghasilan yang lebih tinggi. Lebih
banyak dari mereka yang mempunyai hobi membaca, walaupun secara umum kebiasaan
membaca semua orang tua belum tinggi.
4.
Penelitian
tentang Latar Belakang Keluarga Finalis LKIR/LPIR
Hasil studi ini menemukan bahwa sebagian besar finalis LKIR dan LPIR
adalah laki-laki, anak pertama dan kedua, mempunyai orang tua berpendidikan dan
berpenghasilan baik, menempuh pendidikannya di kota, berasal dari keluarga
dengan iklim kehidupan yang baik, dan memiliki pengalaman.
Mengembangkan Kreativitas Anak di Rumah
Kasus mengenai Jason, anak berumur 12 tahun yang mendapatkan
penghargaan dari yayasan untuk perhimpunan dramatik karena mengarang drama
televisi Tender Places pada tahun
1985. Dari kasus ini nampak bahwa bahwa bagaimana cara pengasuhan ibu yang
bersifat mengembangkan kreativitas anaknya. Ciri-ciri sikap orangtua yang
memupuk kreativitas anak ialah, memberi lebih banyak kebebasan pada anak,
menghormati keunikan anak.
Kasus kedua, menegai Rifai, anak berumur lima tahun tiga bulan. Kasus
ini mengenai orangtua yang anak berbakatnya dalam keadaan yang kurang
menguntungkan karena kondisi sosial-ekonomis orang tuanya. Karena kurang pemahaman
orang tua seperti serign terjadi di Indonesia, mereka lebih mementingkan
perkembangan skolastik dan daya ingat daripada imajinasi kreativitas anak.
Orang Tua sebagai Model
Semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak : guru, anggota keluarga,
teman orang tua, atau kakek-nenek. Tetapi model yang paling penting ialah orang
yang kreatif yang memusatkan perhatian terhadap bidang minatnya, yang
menunujukkan keahlian dan disiplin diri dalam bekerja, semangat dan motivasi
intrinsik.
Orang Tua sebagai Pendukung Program Anak
Berbakat
Perhatian
orang tua terhadap kegiatan mengajar guru dan kerja sama antara guru dengan
orang tua sangat menunjang keberhasilan program anak berbakat. Kelompok orang
tua dapat membantu menyadarkan orang tua lain akan masalah dan kebutuhan anak
berbakat dan kesempatan pendidikan yang dapat diberikan kepada mereka. Kelompok
orang tua dapat membantu mengorganisasi kegiatan pengayaan bagi anak berbakat,
seperti program akhir minggu atau program mentor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar